Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota Palopo Masih Mencekam

Kompas.com - 31/03/2013, 21:13 WIB
Kontributor Tana Luwu, Husain

Penulis

PALOPO, KOMPAS.com -- Pasca-pembakaran beberapa gedung di Kota Palopo, Sulawesi Selatan terkait hasil pleno KPU yang memenangkan pasangan Judas Amir - Ahmad Syaifuddin Daud, kondisi di Kota Palopo masih mencekam. Sebagian besar toko tutup. Jalan-jalan pun tidak seramai biasanya.

Warga lebih memilih tinggal di rumah karena takut akan adanya aksi keributan susulan. Konsentrasi massa kedua pendukung hanya terfokus di posko induk masing-masing kandidat di Jalan Hartako Indah tempat Posko Haidir Basir-Thamrin Jufri. Sementara pendukung Judas Amir-Ahmad Syaifuddin berkumpul di jalan Ahmad Razak.

Mengantisipasi adanya aksi lanjutan, aparat dari Polres Palopo dibantu Brimob Baebunta dan Barepare bersama TNI, melakukan penjagaan di kantor-kantor pemerintahan. Penjagaan ketat dilakukan aparat di kantor Komisi Pemilihan Umum Palopo dan kantor DPRD.

Seperti diberitakan sebelumnya, pasca rapat pleno KPU yang memenangkan pasangan Judas Amir-Ahmad Syaifuddin Daud, Kota Palopo rusuh. Massa pendukung Haidir Basir - Thamrin Jufri tidak menerima hasil penetapan pemenang Pilkada setelah menemukan pelanggaran berupa penggelembungan suara saat penghitungan di Kantor Kecamatan Wara Timur.

Massa yang marah berusaha merangsek masuk ke halaman kantor KPU Palopo, namun dihalau parat keamanan. Sekitar pukul 13.30 Wita, massa membakar kantor Golkar DPD Palopo yang berdampingan dengan kantor KPU.

Berselang beberapa menit kemudian massa kembali membakar kantor Wali Kota yang jaraknya sekitar 200 meter dari kantor Golkar. Tidak hanya sampai di situ, aksi pembakaran berlanjut di kantor surat kabar lokal harian Palopopos, kantor Panwaslu dan kantor Kecamatan Wara Timur serta kampus Akademi Keperawatan (Akper) Kamanre milik Judas Amir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com